BRITA10 | Ular adalah jenis hewan reptil yang banyak tersebar di wilayah Indonesia dan diantara jenis reptil berbahaya lainnya, ular berbisa adalah yang paling sering dijumpai berkeliaran disekitar tempat tinggal manusia. Karena ada banyak jenis ular berbisa yang sangat berbahaya bagi manusia, Jadi sebaiknya kita mewaspadai jika kita berhadapatan dengan ular berbisa paling mematikan ini yang jika tidak ditangani secepatnya dapat mengakibatkan kematian bagi manusia.
Apa saja ular berbisa paling mematikan di Indonesia? Ikuti penjelasannya di bawah ini.
10. Ular Picung
Ular Picung (Rhapdhopis subminiatus) adalah salah satu jenis ular Natricidae yang memiliki bisa sangat mematikan. Ular ini hidup dan berkelana di tempat-tempat lembab atau sekitar sumber air seperti sungai, rawa-rawa atau kolam. Ular yang dapat memiliki panjang hingga 1,3 meter ini juga banyak ditemukan disekitar persawahan atau perkebunan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.
Panjang ular Picung dapat mencapai 1,3 meter dengan kepala berwarna kehijauan atau hijau zaitun. Leher atasnya berwarna kemerahan. Tubuh bagian atas berwarna kecokelatan dengan dihiasi pola menyeripai papan catur dibagian atas punggungnya sementara bagian bawah tubuhnya berwarna kekuningan.
9. Ular Bangkai Laut
Ular Bangkai Laut atau Ular Hijau Ekor Merah (t.Albolabris) adalah salah satu ular berbisa sangat berbahaya dan mematikan. Ular yang aktif di malam hari ini biasanya tidur bergulung di cabang pohon, semak atau kerimbunan ranting bambu.
Ular Bangkai Laut termasuk ular yang agresif, mudah terasa terganggu dan cepat menggigit. Ular ini juga merupakan penyumbang kasus gigitan ular terbanyak di Indonesia. Menurut pengalaman, ular jenis ini sering menggigit para pencari kayu bakar, pencari rumput atau gembala yang tengah berjalan di hutan.
Bisa ular ini dan umumnya ular Crotalinae, bersifat Hemotoxin yang dapat merusak sistem peredaran darah. Gigitan ular ini pada manusia menimbulkan rasa sakit yang sangat hebat dan kerusakan jaringan disekitar gigitan. Dalam menit-menit pertama setelah gigitan, jaringan akan membengkak dan sebagaian akan berwarna merah gelap pertanda terjadi pendarahan di bawah kulit di sekitar luka.
Apabila tidak ditangani dengan baik, pendarahan internal dapat menyusul terjadi dalam beberapa jam sampai beberapa hari kemudian yang bahkan dapat membawa kematian.
8. Ular Cobra Jawa
Ular Cobra Jawa atau ular sendok jawa (Naja Sputatrix) adalah salah satu jenis ular berbisa paling mematikan di Indonesia anggota suku Elapidae yang akhir-akhir ini banyak bermunculan di pemukiman rumah penduduk.
Cobra Jawa pada umumnya dapat dijumpai di lingkungan hutan hujan tropika, namun ular ini mampu beradaptasi dengan sangat baik pada pelbagai variasi habitat termasuk pada wilayah-wilayah yang lebih kering, hutan tanah kering dan lahan pertanian.
Ular bertubuh sedang hingga mencapai panjang hingga 1.85 centimeter ini memiliki tubuh bulat torak namun acap memipih datar di bagian muka. bagian disekitar leher dapat dilebarkan seperti tudung apabila merasa terancam.
Walaupun ular ini bersifat defensif namun sangat cepat menyemburkan bisanya bila sedang terganggu yang jika mengengenai mata manusia dapat nerakibat kebutaan.Ular ini hidup diatas tanah dan aktif di malam hari.
Menurut ahli Herpetologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bahwa ada perbedaan signitifkan antara ular jenis kobra jawa dengan king cobra. King Cobra memiliki tubuh jauh lebih panjang dan besar jika dibandingkan dengan ular Kobra Jawa. Panjang tubuh King Cobra bisa mencapai panjang 6 meter sementara Ular Cobra Jawa memiliki panjang tubuh kurang dari 2 meter. Selain itu pada tubuh King Cobra dibagian kepala memiliki sepasang sisik occipital sementara Kobra Jawa tidak memiliki sisik tersebut.
7. Ular Tanah
Ular Tanah (Calloselasma rhodostoma) adalah ular berbisa yang sangat mematikan dari keluarga Beludak berbisa yang sangat agresif. Ular yang termasuk dari anak suku Crotalinae ini banyak tersebar di Pulau Jawa dan sekitarnya.
Ualr Tanah merupakan predator penyergap yang hanya melingkar di tanah atau menyatu dengan daun-daun kering menunggu mangsanya lewat di dekatnya. Ular ini banyak hidup di hutan belukar, semak-semak atau lahan pertanian yang lembab atau kurang terurus atau sering juga ditemukan disekitar pemukiman penduduk.
Gigitan ular ini sangat menyakitkan dan mematikan. Meskipun gigitan fatal jarang terjadi, namun banyak korbannya yang kemudian mengalami kerusakan atau dwifungsi anggota badan atau bisa sampai di amputasi karena ketiadaan serum anti-bisa atau keterlambatan pengobatan.
Baca Juga : 10 Hewan Langka Indonesia Terancam Punah
6. King Cobra
King Cobra atau Ular Anang (Ophiophagus hannah) adalah ular berbisa terpanjang di dunia. Ular ini berada di posisi keenam karena bisanya sangat mematikan dengan sifatnya yang sangat agresif. Ular King Cobra banyak ditemukan di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Pulau Bali, Bangka serta Kepulauan Mentawai.
Bisa ular King Cobra terutama tersusun dari protein dan polipeptida yang dihasilkan dari kelenjar ludah yang telah berubah fungsi yang terletak dibelakang mata. Tatkala menggigit mangsanya. bisa ini tersalur melalui taring sepanjang sekitar 8-10 mm yang menancap di daging mangsanya. Meskipun racun ular king cobra dianggap tidak sekuat ualr-ular berbisa lainnya, namun ular ini dapat mengeluarkan bisa yang cukup banyak ke tubuh korbannya. Percobaan di laboratorium menunjukkan bahwa satu kali gigitan ular ini dapat mengeluarkan sejumlah bisa yang cukup membunuh 10 orang.
Bisa ular King Cobra bersifat neurotoksin yakni menyerang sistem saraf korbannya serta dengan cepat menimbulkan rasa sakit yang amat sangat, pandangan yang mengabur, vertigo, dan kelumpuhan otot. Pada saat - saat berikutnya, korban akan mengalami kegagalan sistem kardiokasvolar dan selanjutnya kematian dapat timbul akibat kelumpuhan sistem pernafasan.
5. Ular Bandotan Puspa
Ular Bandotan Puspa (Daboia siamensis) adalah salah satu ular berbisa paling mematikan di Indonesia dari jenis ular Beludak yang banyak hidup di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah bagian timur, Pulau Madura dan Nusa Tenggara Timur. Ular ini banyak aktif di malam hari dan mempunyai perilaku yang khas pada saat menyembunyikan dirinya yaitu badannya akan bergulung di dalam alang-alang yang kering.
Walaupun bisa ular ini sangat mematikan, Namun sebuah serum antibisa yang bernama Rusell's Viper Antivenin yang dibuat oleh Palang Merah Thailand dapat mengobati bisa dari ular yang sangat mematikan ini.
4. Ular Cabe
Ular Cabe (Calliophis intestinalis) adalah sejenis ular berbisa sangat mematikan dari suku elapidae. Ular yang banyak terdapat di Pulau Sumatra, Kepulauan Mentawai, Pulau Jawa dan Kalimantan ini bertubuh kecil, panjang dan ramping dengan panjang total mencapai 58 centimeter. Kepalanya kecil dan sedikit memipih rata tak terbedakan dari lehernya dengan moncongnya yang membulat. sebuah bintik segitiga keputihan terdapat pada masing-masing pelipisnya.
Sebagaimana kerabatnya dari ular-ular suku Elapidae, Ular Cabe memiliki bisa yang sangat kuat dari golongan neurotoksin. Efek dari bisa ini dapat menimbulkan rasa pusing, mual-mual dan kesulitan bernafas pada korbannya. terasa sakit pada sekitar area gigitan, pembengkakan dan kematian jaringan (nekrosis).Kelenjar bisa pada Ular Cabe memanjang hingga sepertiga tubuh bagian depan korban dan bila tidak cepat-cepat ditangani akan mengakibatkan kematian.
3. Ular Putih Papua
Ular Putih Papua (Micropechis ikaheka) atau ular Senawan Papua yang endemik di Pulau Papua. Nama lokal ular ini adalah Ikaheka karena hidup di daerah yang lembab, basah dan becek (berlumpur).
Ciri ular ini adalah memiliki tubuh yang agak gemuk dengan ekor yang relatif pendek. kepala kecil tetapi dapat dibedakan dari lehernya. Matanya kecil dengan biji mata yang bulat. Kepala berwarna terang sampai kelabu gelap. Bibir. leher dan dagunya kekuning-kuningan. Lehernya berwarna kuning atau krem kadangkala ujung sisik berwarna gelap. Pada bagian tengah badannya berwarna cokelat kemerah-merahan dengan belang-belang sisik berwarna gelap atau kehitam-hitaman.Bagian perutnya berwarna kuning krem dengan tepi sisik yang berwarna hitam atau cokelat.
Ular ini sangat berbisa dan berbahaya. diketahui saat menggigit ia tidak akan langsung melepasnya melainkan akan terus mengunyah pada korbannya.
Baca Juga : 10 Ular Paling Mematikan Di Dunia
2. Ular Death Edder
Ular Death Adder (Bitis albanica) adalah spesies ular Beludak yang banyak terdapat di Pulau Papua bagian selatan. Dari banyak ular berbisa paling mematikan di Indonesia, Death Adder berada pada posisi kedua ular berbisa paling mematikan di dunia Ular ini disebut-sebut memiliki bisa paling berbahaya karena dapat bereaksi dengan sangat cepat jika orang yang digigit tidak cepat-cepat mendapatkan pengobatan.
Death Adder berbeda jenis dengan ular derik, Ular ini memiliki dasar warna berwarna cokelat kelabu dengan belang-belang berwarna pucat. Ular ini bertubuh gemuk dan pendek, kepalanya menyerupai kapak ada sisik di atas kepala yang ukurannya kecil. Mata ular ini memiliki pupil yang vertikal, serta taring berukuran panjang. Ekor Death Adder berbentuk seperti cacing yang berfungsi memancing mangsanya agar tidak takut mendekat.
Death Edder diketahui bisa menyuntikan sekitar 40 - 100 miligram racun saraf, yang mana sekali gigitannya dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian hanya dalam waktu 6 jam yang berakibat pada kegagalan fungsi pernafasan.
1. Ular Cokelat Papua/Taipan
Ular Cokelat Papua / Taipan (Oxyuranus) adalah ular berbisa paling mematikan di Indonesia dalam daftar list kami. Ular ini adalah jenis ular senawan bertubuh panjang, gesit, agresif dan memiliki bisa yang sangat tinggi. Taipan adalah salah satu dari 5 ular paling mematikan di dunia.
Jenis ular ini memiliki bisa yang sangat mematikan, lebih tinggi dari bisa ular king cobra dan juga merupakan ular berbisa paling mematikan di dunia. Bisanya bersifat neurotoksin, sangat berbahaya dan dapat merusak saraf manusia. Ular yang tersebar luas di Pulau Papua bagian selatan ini hanya perlu meneteskan setetes saja racunnya untuk membunuh mangsa-mangsanya.
10 ular berbisa ini memang sangat berbahaya dan mematikan jika terkena racunnya, jadi sebaiknya hindarilah jika bertemu dengan ular-ular diatas. Demi keselamatan Anda.