Saya bertemu dgn seseorang pria di tind*r , kami pun dekat sudah 4 bln lamanya.. suatu hari dia mengajak saya untuk bertemu, semua berjalan seperti biasa layaknya pasangan yg sedang pdkt.
Pertemuan kedua kalinya, dia mengajak saya makan siang dan di akhiri dengan ajakan ke kos nya. Dan bodohnya saya iyakan.
Tidak, saya belum berfikiran negatif ke dia. Karna apa yang dia lakukan ke saya sebelumnya, masih seperti biasa tidak ada yang lebih. Setelah itu saya jadi sering ke kos nya, tp hari itu.. saya terheran2 dia mengajak saya untuk tidur di sampingnya.
Dan bodohnya lagi saya mau. Adapun ungkapan yang keluar dr mulut saya “kalau teman, gabakal sampai tidur barengan” dia pun membalas “kamu mau saya pacari? Saya ga mau pacaran, saya mau komitmen sama kamu. Kalau kita pacaran bisa saja kita berpisah. Saya tidak mau berpisah dengan kamu”
Bodohnya lagi, saya terbuai dengan rayuannya. Bahkan perlahan-lahan dia grepe-grepe saya ckck. Tapi jangan salah, saya masih perawan ya. yangg kami lakukan hanyalah petting(menggesek). Setelah itu saya merasa dia sudah menjadi milikku. Tapi saya salah, sebulan kemudian kami jarang bertemu, chat pun balesnya lama. Dengan alasan dia sedang sibuk. Tapi beberapa kali kita vc. Tapi ga lama kemudian, dia benar2 menghilang.. dia lebih sering justread chat saya.
Tiba-tiba, saya di chat dengan teman saya dengan kirim foto capturean snapgram dia dengan wanita lain. Sakit? Iya. Sedih? Jelas iya. Tapi saya heran, mengapa dia menyembunyikan snapgramnya dari saya? Untuk apa? Toh saya bukan siapa2mu.
Komitmen mu pun hanya omong kosong belaka.
Disini saya sedih, saya menyesal kenapa harus bermain dengan app itu dan dengan berani mengenal orang baru. Saya menyesal kenapa saya harus terlalu cepat mencintai seseorang? Saya menyesal kenapa harus menjadi wanita yang murahan seperti ini.