Infomagnews| Ular adalah salah satu mahluk yang sangat menarik dan tidak ada yang lebih menarik lagi selain ular kobra. Ular ini dihormati di India dan Asia Tenggara selama ribuan tahun. Kobra adalah legenda yang oleh Dewa Siwa sering digambarkan dengan kalung kobra, sedangkan Dewa Wishnu memimpikan dunia saat tidur di atas kobra Ananta raksasa. Sementara Uraeus Mesir yang muncul di hiasan kepala adalah gambar ular kobra yang menggambarkan dewi Wadjet.
Secara umum, hutan hujan tropis dan hutan-hutan lainnya di dunia adalah rumah bagi 270 spesies kobra yang berbeda. Kobra yang paling terkenal dari semua jenis kobra adalah King Cobra yang merupakan ular berbisa terpanjang di dunia.
Semua anggota keluarga kobra memiliki taring pendek dan berongga dibagian depan mulut yang mereka gunakan untuk menyuntikan racun. Beberapa spesies telah mengembangkan kemampuan untuk meludahkan racun dengan memaksanya melalui celah kecil di gigi namun racun ular kobra bukanlah racun ular yang paling kuat di dunia. Walaupun demikian bisa ular kobra yang dikirimkan dalam jumlah yang cukup banyak dan dapat menggigit berulang kali dalam satu serangan, Gigitan Ular Cobra dapat menyebabkan kematian dalam beberapa menit saja.
Berikut 10 ular kobra paling berbahaya di dunia yang perlu Anda ketahui.
Berikut 10 ular kobra paling berbahaya di dunia yang perlu Anda ketahui.
10. Kobra Bermata Tunggal
Kobra Bermata Tunggal (Naja kaouthia) tersebar luas di habitat yang dekat sumber air, padang rumput, semak belukar, hutan serta tanah pertanian dan pemukiman manusia dari India di barat hingga ke Cina, Vietnam dan Kamboja. Mereka juga banyak ditemukan di Semenanjung Melayu, Banglades, Bhutan, Myamar, Laos, Nepal dan Thailand.
Racun Kobra Bermata Tunggal mengandung Neurotoxin postsinaptik yang juga mengandung myotoxin dan cardiotoxin yang dapat menghambat transmisi saraf dengan mengikat secara khusus pada reseptor nikotinik astilkolin yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan gagal pernafasan hingga kematian.
Beberapa populsai Kobra Bermata memiliki kemampuan untuk meludahkan racun dari taringnya.
Kobra Bermata Tunggal (Naja kaouthia) tersebar luas di habitat yang dekat sumber air, padang rumput, semak belukar, hutan serta tanah pertanian dan pemukiman manusia dari India di barat hingga ke Cina, Vietnam dan Kamboja. Mereka juga banyak ditemukan di Semenanjung Melayu, Banglades, Bhutan, Myamar, Laos, Nepal dan Thailand.
Racun Kobra Bermata Tunggal mengandung Neurotoxin postsinaptik yang juga mengandung myotoxin dan cardiotoxin yang dapat menghambat transmisi saraf dengan mengikat secara khusus pada reseptor nikotinik astilkolin yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan gagal pernafasan hingga kematian.
Beberapa populsai Kobra Bermata memiliki kemampuan untuk meludahkan racun dari taringnya.
9. Kobra Tanjung
Kobra Tanjung (Naja nivea) adalah salah satu jenis ular kobra paling berbahaya di dunia endemik Benua Afrika bagian selatan seperti Afrika Selatan, Namibia, Botswana dan Lesotho.
Bisa ular ini memiliki kandungan post-sinaptik Neurotoxin dan Kardiotoxin yang sangat berpengaruh terhadap sistem pernafasan, saraf dan jantung. Namun antibisa polivalen yang diproduksi oleh South Africa Institute of Medical Research (SAIMR) dapat mengobati gigitan ular berbahaya ini.
Baca Juga: 10 Ular Berbisa Paling Mematikan di Indonesia
Kobra Tanjung (Naja nivea) adalah salah satu jenis ular kobra paling berbahaya di dunia endemik Benua Afrika bagian selatan seperti Afrika Selatan, Namibia, Botswana dan Lesotho.
Bisa ular ini memiliki kandungan post-sinaptik Neurotoxin dan Kardiotoxin yang sangat berpengaruh terhadap sistem pernafasan, saraf dan jantung. Namun antibisa polivalen yang diproduksi oleh South Africa Institute of Medical Research (SAIMR) dapat mengobati gigitan ular berbahaya ini.
Baca Juga: 10 Ular Berbisa Paling Mematikan di Indonesia
8. Kobra Mesir
Kobra Mesir (Naja haje) adalah salah satu jenis ular kobra terbesar di benua Afrika yang banyak ditemukan di habitat stepa, sabana dan gurun dengan sedikit persediaan air dan vegetasi. Ular jenis ini juga dapat ditemukan di daerah pertanian dan pemukiman manusia dimana ular ini sering masuk ke rumah untuk mencari hewan ternak penduduk di wilayah Mesir, Ethiopia, Guinea, Zimbabwe, Uganda, Tanzania, Sudan, Somalia dan Nigeria.
Kobra Mesir adalah salah satu ular paling mematikan di dunia. Racun bisanya mengandung neurotoxin dan sitotoxin yang sangat berpengaruh terhadap sistem saraf dan kinerja jantung dan paru-paru serta gangguan pernafasan dan kematian.
Kobra Mesir (Naja haje) adalah salah satu jenis ular kobra terbesar di benua Afrika yang banyak ditemukan di habitat stepa, sabana dan gurun dengan sedikit persediaan air dan vegetasi. Ular jenis ini juga dapat ditemukan di daerah pertanian dan pemukiman manusia dimana ular ini sering masuk ke rumah untuk mencari hewan ternak penduduk di wilayah Mesir, Ethiopia, Guinea, Zimbabwe, Uganda, Tanzania, Sudan, Somalia dan Nigeria.
Kobra Mesir adalah salah satu ular paling mematikan di dunia. Racun bisanya mengandung neurotoxin dan sitotoxin yang sangat berpengaruh terhadap sistem saraf dan kinerja jantung dan paru-paru serta gangguan pernafasan dan kematian.
7. Cobra India
Kobra India (Naja naja) adalah salah satu jenis ular kobra yang banyak menimbulkan kasus gigitan mematikan di India, Pakistan, Sri Langka, Banglades, Nepal dan Bhutan menghuni daerah dataran rendah, dataran luas, hutan terbuka, daerah berbatu, lahan pertanian hingga pemukiman penduduk.
Seperti ular kobra lainnya, Kobra India juga merupakan salah satu ular kobra paling berbahaya di dunia. Racunnya memiliki kandungan post-sinaptik neurotoxin dan kardiotoxin yang dapat melumpuhkan saraf, menimbulkan paralisis dan dapat menyebabkan gangguan pernafasan dan berhentinya kerja jantung.
6. Kobra Cina
Kobra Cina (Naja atwa) adalah spesies ular kobra dari keluarga Elapidae yang banyak ditemukan di Cina Selatan. Kobra Cina adalah salah satu ular berbisa paling umum ditemukan di Cina dan Taiwan yang menyebabkan banyak insiden gigitan ular pada manusia.
Kobra Cina adalah ular yang sangat berbisa dari kobra sejati (genus naja). Racunnya sebagian besar bersifat Neurotoxin post-sinaptik dan KardiotoxiN yang dapat menyebabkan luka gelap, pembengkakan, ketidakpekaan, melepuh dan nekrosis. Selain itu bisa ular ini juga dapat menyebabkan dada terasa panas, demam, sakit tenggorokan, kesulitan menelan, lemah, kesulitan bernafas dan kematian.
Baca Juga: 7 Ular Terbesar di Dunia Yang Pernah Terlihat Manusia
5. Kobra Hutan
Kobra Hutan (Naja melanoleuca) adalah kobra terbesar di Afrika dari genus naja. Bisa kobra ini mengandung neurotoxin postsinaptik yang dapat menyebabkan gigitan neurotoksisitas yang sangat parah. Kobra Hutan adalah salah satu jenis ular kobra paling berbahaya di dunia karena jumlah racunnya bisa disuntikan dalam satu gigitan yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu 3 jam pada korbannya. Walaupun demikian, Kobra Hutan gigitan ular ini sangat jarang terjadi pada manusia.
4. Samar Kobra
Samar Kobra (Naja Samarensis) adalah spesies kobra yang dapat meludahkan racunnya endemik Filipina Selatan. Racun ular ini bersifat neurotoxin dan sitotoxin yang sangat mematikan. Gigitan ular ini dapat menyebabkan gangguan pernafasan dan kelumpuhan serta nekrosis jaringan yang cukup besar disekitar luka gigitan.
Samar Kobra atau Kobra Mindanau terkenal karena sifatnya yang agresif, cepat menyerang untuk mentemprotkan bisa yang umumnya mereka arahkan kebagian wajah atau mata. Jika racun masuk ke mata akan meneyebkan rasa sakit yang sangat parah dan kerusakan mekanis pada bola mata hingga kebutaan.
3. Kobra Filipina
Kobra Filipina (Naja philipinensis) adalah salah satu spesies Kobra yang sangat berbisa yang berasal dari daerah utara Filipina. Mereka dapat ditemukan di Pulau Luzon, Mindoro, Catanduanes, Azria dan Masbate. Spesies ular Kobra Filipina tinggal didataran rendah, daerah berhutan, ladang terbuka, padang rumput, lahan pertanian dan pemukiman penduduk.
Bisa Kobra Filipina bersifat Neurotoxin postinaptik yang sangat kuat yang dapat mempengaruhi fungsi pernafasan dan dapat menyebabkan neurotoksisitas dan kelumpuhan pernafasan karena neurotoxin mengganggu transmisi sinyal saraf dengan mengikat sambungan neuromuskuler di dekat otot. Selain itu ular Kobra Filipina dapat meludahkan bisanya dalam jarak 3 meter secara akurat.
Meskipun nilai toksisitas racun dapat sangat bervariasi, Kobra Filipina dianggap memiliki salah satu racun paling beracun dari semua spesies Naja yang ada di dunia.
2. Kobra Kaspia
Kobra Kaspia (Naja oxiana) yang juga disebut Kobra Asia Tengah adalah salah satu jenis ular Kobra Paling Mematikan di dunia endemik Asia Tengah terutama dapat ditemukan di kaki bukit yang tandus, bebatuan dan semak pada ketinggian hingga 3.000 meter di Turkmenistan, Uzbekistan, Kyrgistan, Tajikistan, Afganistan utara dan timur, Iran timur laut, Pakistan hingga India.
Kobra Kaspia adalah spesies kobra paling berbisa di dunia. Sejumlah protein nonenzimatik kecil ditemukan dalam racun ular ini serta Neurotoxin dan Sitotoxin yang telah terbukti dapat menyebabkan kematian sel melalui kerusakan lisosom. Selain itu bisa Kobra Kaspia juga mengandung muklease yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan di lokasi gigitan dan juga berpotensi toksisitas sistemik dengan melepaskan purin gratis ditempat gigitan.
Kobra India (Naja naja) adalah salah satu jenis ular kobra yang banyak menimbulkan kasus gigitan mematikan di India, Pakistan, Sri Langka, Banglades, Nepal dan Bhutan menghuni daerah dataran rendah, dataran luas, hutan terbuka, daerah berbatu, lahan pertanian hingga pemukiman penduduk.
Seperti ular kobra lainnya, Kobra India juga merupakan salah satu ular kobra paling berbahaya di dunia. Racunnya memiliki kandungan post-sinaptik neurotoxin dan kardiotoxin yang dapat melumpuhkan saraf, menimbulkan paralisis dan dapat menyebabkan gangguan pernafasan dan berhentinya kerja jantung.
6. Kobra Cina
Kobra Cina (Naja atwa) adalah spesies ular kobra dari keluarga Elapidae yang banyak ditemukan di Cina Selatan. Kobra Cina adalah salah satu ular berbisa paling umum ditemukan di Cina dan Taiwan yang menyebabkan banyak insiden gigitan ular pada manusia.
Kobra Cina adalah ular yang sangat berbisa dari kobra sejati (genus naja). Racunnya sebagian besar bersifat Neurotoxin post-sinaptik dan KardiotoxiN yang dapat menyebabkan luka gelap, pembengkakan, ketidakpekaan, melepuh dan nekrosis. Selain itu bisa ular ini juga dapat menyebabkan dada terasa panas, demam, sakit tenggorokan, kesulitan menelan, lemah, kesulitan bernafas dan kematian.
Baca Juga: 7 Ular Terbesar di Dunia Yang Pernah Terlihat Manusia
5. Kobra Hutan
Kobra Hutan (Naja melanoleuca) adalah kobra terbesar di Afrika dari genus naja. Bisa kobra ini mengandung neurotoxin postsinaptik yang dapat menyebabkan gigitan neurotoksisitas yang sangat parah. Kobra Hutan adalah salah satu jenis ular kobra paling berbahaya di dunia karena jumlah racunnya bisa disuntikan dalam satu gigitan yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu 3 jam pada korbannya. Walaupun demikian, Kobra Hutan gigitan ular ini sangat jarang terjadi pada manusia.
4. Samar Kobra
Samar Kobra (Naja Samarensis) adalah spesies kobra yang dapat meludahkan racunnya endemik Filipina Selatan. Racun ular ini bersifat neurotoxin dan sitotoxin yang sangat mematikan. Gigitan ular ini dapat menyebabkan gangguan pernafasan dan kelumpuhan serta nekrosis jaringan yang cukup besar disekitar luka gigitan.
Samar Kobra atau Kobra Mindanau terkenal karena sifatnya yang agresif, cepat menyerang untuk mentemprotkan bisa yang umumnya mereka arahkan kebagian wajah atau mata. Jika racun masuk ke mata akan meneyebkan rasa sakit yang sangat parah dan kerusakan mekanis pada bola mata hingga kebutaan.
3. Kobra Filipina
Kobra Filipina (Naja philipinensis) adalah salah satu spesies Kobra yang sangat berbisa yang berasal dari daerah utara Filipina. Mereka dapat ditemukan di Pulau Luzon, Mindoro, Catanduanes, Azria dan Masbate. Spesies ular Kobra Filipina tinggal didataran rendah, daerah berhutan, ladang terbuka, padang rumput, lahan pertanian dan pemukiman penduduk.
Bisa Kobra Filipina bersifat Neurotoxin postinaptik yang sangat kuat yang dapat mempengaruhi fungsi pernafasan dan dapat menyebabkan neurotoksisitas dan kelumpuhan pernafasan karena neurotoxin mengganggu transmisi sinyal saraf dengan mengikat sambungan neuromuskuler di dekat otot. Selain itu ular Kobra Filipina dapat meludahkan bisanya dalam jarak 3 meter secara akurat.
Meskipun nilai toksisitas racun dapat sangat bervariasi, Kobra Filipina dianggap memiliki salah satu racun paling beracun dari semua spesies Naja yang ada di dunia.
2. Kobra Kaspia
Kobra Kaspia (Naja oxiana) yang juga disebut Kobra Asia Tengah adalah salah satu jenis ular Kobra Paling Mematikan di dunia endemik Asia Tengah terutama dapat ditemukan di kaki bukit yang tandus, bebatuan dan semak pada ketinggian hingga 3.000 meter di Turkmenistan, Uzbekistan, Kyrgistan, Tajikistan, Afganistan utara dan timur, Iran timur laut, Pakistan hingga India.
Kobra Kaspia adalah spesies kobra paling berbisa di dunia. Sejumlah protein nonenzimatik kecil ditemukan dalam racun ular ini serta Neurotoxin dan Sitotoxin yang telah terbukti dapat menyebabkan kematian sel melalui kerusakan lisosom. Selain itu bisa Kobra Kaspia juga mengandung muklease yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan di lokasi gigitan dan juga berpotensi toksisitas sistemik dengan melepaskan purin gratis ditempat gigitan.
1. King Cobra
King Cobra (Ophiophagus hannah) adalah ular berbisa terpanjang di dunia dan sangat ditakuti orang karena bisanya yang sangat mematikan dengan sifatnya yang sangat liar. Ular jenis ini menyebar luas di India, Bhutan., Banglades, Burma, Kamboja, Cina Selatan, Laos, Thailand, Vietnam dan Indonesia.
Bisa ular King Cobra tersusun dari protein dan polipeptida yakni bersifat Neurotoxin yang dapat menyerang sistem saraf korbannya, pandangan yang mengabur, vertigo serta kelumpuhan otot yang apabila tidak ditangani dengan cepat akan mengakibatkan kegagalan sistem kardiovaskular dan kematian akibat kelumpuhan sistem pernafasam.
King Cobra (Ophiophagus hannah) adalah ular berbisa terpanjang di dunia dan sangat ditakuti orang karena bisanya yang sangat mematikan dengan sifatnya yang sangat liar. Ular jenis ini menyebar luas di India, Bhutan., Banglades, Burma, Kamboja, Cina Selatan, Laos, Thailand, Vietnam dan Indonesia.
Bisa ular King Cobra tersusun dari protein dan polipeptida yakni bersifat Neurotoxin yang dapat menyerang sistem saraf korbannya, pandangan yang mengabur, vertigo serta kelumpuhan otot yang apabila tidak ditangani dengan cepat akan mengakibatkan kegagalan sistem kardiovaskular dan kematian akibat kelumpuhan sistem pernafasam.