Infomagnews.com | Sistem peluncuran roket berganda dirancang untuk melibatkan target area penting di belakang garis musuh. Target-target tersebut bisa berupa lapangan terbang, pusat komando, fasilitas pendukung, pertahanan udara, artileri, pasukan dan lain sebagainya.
Disini kami akan menampilkansistem mana yang paling kuat dari jenis ini dan mengapa? Berikut 10 sistem peluncuran roket berganda terbaik di dunia yang didasarkan pada daya tembak, jangkauan dan juga akurasi menuju target.
10. KN-09 (Korea Utara)
Pada tahun 2014 ada laporan dari intelijen Korea Selatan bahwa Korea Utara sedang menguji sistem peluncuran roket berganda jenis baru. Sistem roket artileri ini pertamakali diungkapkan kepada publik pada tahun 2015 lalu. Beberapa sumber menyebutnya dengan KN-09. Status saat ini dari sistem roket peluncuran berganda Korea Utara atau jumlahnya belum diketahui. Spesifikasi persisnya juga belum diketahui.
Sejauh ini KN-09 merupakan sistem peluncuran roket berganda paling kuat yang dikembangkan oleh Korea Utara. Negara ini juga mengoperasikan sistem roket artileri M1985 dan M1991 yang menggunakan roket 240 mm.
Sistem peluncuran roket berganda Korea Utara memiliki 8 tabung peluncuran untuk roket artileri 300 mm yang kemungkinan besar sistem ini menggunakan roket artileri Cina SY-300 yang memiliki jangkauan hingga 130 km. Sistem roket SY-300 akurat hingga 200 meter menggunakan sistem panduan inersia dengan pembaharuan sistem navihgasi satelit Baidu. Roket ini dapat membawa Hight Explosive Fragmentation (HE-FRAG), roket kluster dengan ranjau anti-tank dengan hulu ledak kimia.
9. KN-25 (Korea Utara)
Baru-baru ini sebuah sistem peluncuran roket berganda baru muncul di Korea Utara yang oleh beberapa sumber menyebutnya dengan KN-25. Sistem ini menggunakan roket artileri berpemandu berdiameter sekitar 500-600 mm. Sejauh ini KN-25 merupakan sistem peluncuran roket berganda paling kuat yang dimiliki oleh Korea Utara.
Sejumlah peluncuran uji coba pernah dilakukan pada tahun 2019 dan 2020. Status aktual sistem ini belum begitu jelas, Tidak diketahui apakah masih di uji atau sudah beroperasi dengan militer Korea Utara.
Ssistem artileri Korea Utara ini menggunakan roket artileri berpemandu yang sangat besar dan ini bisa menjadi salah satu roket artileri terbesar dari jenisnya yang pernah dikirimkan oleh negara lain. KN-25 bahkan dapat dilihat sebagai sistem rudal balistik jarak pendek. Selama peluncuran uji coba roket dari sistem Korea Utara baru ini dapat mencapai jarak hingga 240 km. Diperkirakan sistem roket ini dapat mencapai jangkauan maksimum 400 km. Jika perkiraan ini benar, berarti KN-25 dapat mencakup sebagian besar wilayah Korea Selatan.
8. A100 (Cina)
A100 adalah upaya Tiongkok untuk menciptakan sistem roket peluncuran berganda jarak jauh yang mirip dengan milik Rusia, Smerch. A100 dapat menembakkan roket artileri 300 mm dan didasarkan pada sasis truk mobilitas tinggi yang berat. Namun produsen bersikeras bahwa itu adalah sistem yang sama sekali berbeda. A100 diujicobakan oleh tentara Cina, namun PHL03 yang dipilih. A100 diusulkan untuk pelanggan ekspor. Versi perbaikannya telah dikirim ke Pakistan dan Tanzania.
Sistem roket artileri A100 memiliki 10 tabung peluncuran untuk roket artileri 300 mm dengan jangkauan maksimum 120 km.
Baca Juga: 10 Kapal Perusak Terbaik di Dunia Saat Ini
7. A200 (Cina)
A200 adalah salah satu sistem peluncuran roket berganda terbaru Cina pengembangan dari sistem A100. Sistem ini pertamakalinya dipublikasikan kepada publik di Nelarus pada tahun 2015 dan pengiriman skala penuh dimulai pada tahun 2016. Tampaknya tentara Cina tidak menunjukkan minatnya pada A200, Tetapi memilih untuk memproduksi A300 yang lebih baru dan lebih berkemampuan.
Kendaraan peluncur membawa total 8 kontainer dengan roket 300 mm. Roket ini memiliki jangkauan maksimum 200 km. Roket memiliki panduan inersia dengan pemabaharuan navigasi satelit. CEP sekitar 30 meter. Jadi roket ini sangat akurat pada jarak maksimum. Roket A200 dapat membawa hulu ledak yang beratnya sekitar 100-150 kg.
6. WS-2 (Cina)
WS-2 atau WeiShi-2 (Guardian-2) adalah sistem peluncuran roket berganda Tiongkok yang terungkap pada tahun 2008. Sistem ini ditujukan untuk pelanggan ekspor. Beberapa sumber melaporkan bahwa sistem roket artileri ini telah diekspor ke Sudan.
WS-2 dilengkapi dengan 6 peluncur untuk roket artileri 400 mm. Sistem artileri ini tidak memiliki rel peluncuran. Roket ditembakkan dari kontainer. Roket dipasang di pabrik dan di segel dan dapat disimpan dalam wadah ini selama bertahun-tahun karena tidak memerlukan perawatan tambahan.
WS-2 memiliki jangkauan maksimum 200 km dan dapat dilengkapi berbagai macam hulu ledak termasuk anti-personil, anti-baju besi atau bahan bakar udara. Roket ini memiliki sistem panduan inersia sederhana tetapi juga dapat menggunakan sistem navigasi satelit Baidu Cina.
5. AR-1A (Cina)
Sistem peluncuran roket berganda terbaik di dunia selanjutnya adalah AR-1A pengembangan dari sistem artileri A100 yang diperkenalkan pada akhir tahun 1990-an. Sistem peluncuran roket AR-1A pertamkali diperagakan pada tahun 2009. AR-1A merupakan sistem modular berdasarkan pada teknologi Smerch Rusia. AR1A sedang diusulkan untuk pelanggan ekspor.
Baca Juga: 8 Rudal Balistik Antarbenua Terbaik Rusia
4. PHL-16 (Cina)
Pada tahun 2019, Sistem peluncuran roket berganda terbaru Cina pertama kali diumumkan di Tiongkok. Beberapa sumber menyebutnya dengan PHL-16 atau PCH-191. Sistem ini merupakan modifikasi dari AR-1A sebelumnya yang ditawarkan untuk ekspor. Sistem ini sudah beroperasi dengan tentara Cina yang saat ini merupakan sistem peluncuran roket terbaik di dunia di kelasnya.
PHL-16 menggunakan roket berpemandu 370 mm dengan jangkauan maksimum 220 km. Sejauh sistem menggunakan pod dengan rudal, dapat dikonfirgurasi untuk menggunakan roket kaliber yang berbeda. Beberapa sumber melaporkan bahwa ia mampu meluncurkan rudal balistik taktis dan rudal anti-kapal.
3. Smerch (Rusia)
Smerch (Tornado) diperkenalkan kembali pada tahun 1980-an yang pada saat itu Smerch merupakan sistem peluncuran roket paling kuat di dunia. Smerch digunakan oleh sejumlah negara. Setelah 30 tahun beroperasi, ia tetap merupakan sistem yang sangat mampu dan menghancurkan hingga hari ini.
Smerch memiliki 12 tabung untuk roket artileri 300 mm. Pada awalnya sistem ini memiliki jangkauan 70 km dan terus ditingkatkan. Baru-baru ini dilaporkan bahwa Rusia mengembangkan lebih lanjut roket 300 mm dengan jangkauan maksimum 120 km. Sejumlah hulu ledak dikembangkan untuk sistem ini termasuk HE-FRAG, , bahan bakar udara, kluster dengan submunisi anti-personil, anti-tank atau amunisi anti-tank yang dipandu sendiri.
2. Uragan-1M (Rusia)
Uragan-1M (Hurricane-1M) adalah sistem peluncuran roket berganda terbaru Rusia yang dikembangkan untuk menggantikan kedua sistem penuaan 220 mm Uragan yang diadopsi kembali pada tahun 1975 dan sistem Smerch 300 mm yang diadopsi pada tahun 1987. Kedua sistem ini menjadi semakin sulit untuk mempertahankan layanan operasional karena termakan usia. Uragan-1M pertamakali dibuka untuk umum pada tahun 2016 dan akan terus beroperasi dalam waktu dekat.
Uragan-1M adalah sistem multi-kaliber yang dapat membawa 2 pod dengan berbagai roket. termasuk pod dengan roket Smerch 300 mm dan roket 220 mm dari Uragan.Beberapa sumber melaporkan bahwa Uragan-1M juga dapat menggunakan roket 300 mm yang baru dikembangkan dengan jangkauan maksimum 120 km.
1. PHL-03 (Cina)
PHL-03 adalah sistem peluncuran roket berganda terbaik di dunia milik Cina yang merupakan salinan dari Smerch Soviet. Sistem ini memasuki layanannya dengan tentara Cina pada tahun 2004-2005. PHL-03 juga diusulkan untuk pelanggan ekspor sebagai AR2.
PHL-03 memiliki 12 tabung untuk roket 300 mm. Roket standart berbobot sekitar 800 kg yang memiliki hulu ledak 280 kg. Jarak tembak maksimum adalah 70-130 km tergantung pada jenis hulu ledak. Meskipun beberapa sumber melaporkan bahwa roket dari sistem ini memiliki jangkauan 150 km. Roket tersedia dengan Fragmentasi Bahan Peledak Tinggi (HE-FRAG), bahan nakar udara, dan hulu ledak cluster dengan submunisi anti-armor dan anti-personil. Hulu ledak cluster juga dapat membawa munisi anti-tank penargetan sendiri. Salvo penuh dari sistem ini berpotensi dapat mencakup area hingga 67 hektar.
Sumber: Military-Today.com
